Tujuan dari sistem Kelompok Siswa adalah untuk mempromosikan dan mengembangkan kompetisi yang bersih dan semangat dalam bidang olahraga dan lainnya, baik secara individu maupun di antara Kelompok Siswa. Setiap siswa akan ditugaskan ke salah satu kelompok. Ada empat kelompok - KHD , Kartini, Oldham dan Thoburn; dua yang pertama dinamai dengan orang / organisasi terhormat yang terkait dengan Indonesia dan yang kedua, dengan Sekolah Anglo-China.
Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantara (juga dikenal sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat) lahir pada tanggal 2 Mei 1889. Ia adalah seorang penulis, kolumnis, politisi dan advokat, dan bagi masyarakat Indonesia, ia terutama dikenal karena memelopori pengembangan pendidikan selama Periode kolonial Belanda. Pada waktu itu, pendidikan terbatas hanya untuk kolonial Belanda dan aristokrasi Jawa. Bapak Dewantara ingin memberikan kesempatan pendidikan yang serupa kepada masyarakat Indonesia, sehingga pada tahun 1922, ia mendirikan sekolah Taman Siswa di Yogyakarta yang khusus melayani penduduk setempat.
Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah seorang wanita Jawa terkemuka yang menjadi pahlawan nasional Indonesia. Dia dikenal sebagai pelopor hak-hak perempuan untuk orang Indonesia asli. Dia menulis tentang pandangannya tentang kondisi sosial yang berlaku pada saat itu, terutama pandangan perempuan Indonesia asli. Surat-suratnya mengubah cara orang Belanda memandang wanita pribumi di Jawa dan ide-idenya memberikan inspirasi bagi tokoh-tokoh terkemuka dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan bagi Indonesia. Dia berjuang agar perempuan memiliki kebebasan untuk belajar dan belajar.
Oldham
Kelompok Oldham dinamai setelah Uskup William F Oldham yang mendirikan ACS pada tahun 1886. Tur tugas pertamanya di Singapura berlangsung sekitar lima tahun dan misi Metodis berjalan dengan baik dan benar-benar didirikan ketika ia meninggalkan Singapura. Kesehatan yang buruk memaksanya untuk kembali ke Amerika. Pada tahun 1926, ia dan istrinya mengunjungi Singapura dan berpartisipasi dalam peringatan 40 tahun Sekolah, dan sekali lagi pada tahun 1935 di Golden Jubilee untuk Misi Metodis.
Thoburn
Kelompok Thoburn dinamai setelah Uskup Dr James Thoburn. Ia bertanggung jawab untuk memulai dan menemani misi perintis ke Singapura. Dia (dan Uskup Oldham) bertanggung jawab dalam pendirian Gereja Methodis sebagai Misi di Singapura pada tahun 1885. Visi Uskup Dr Thoburn (dan Uskup Oldham) memungkinkan lahirnya ACS. Kalau bukan karena dia, mungkin tidak ada ACS. Adalah inisiatif pribadinya sebagai pemimpin penting dalam Konferensi Metodis di India yang menghasilkan pendirian Gereja Metodis pertama di Singapura pada tahun 1885.